Saturday, October 11, 2008

Tengku Tjhik Hasan Muhammad Di Tiro




Sabtu 11 Oktober 2008, Tengku Tjik Hasan Muhammad Di Tiro sang proklamator Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) akhir nya menginjak kan kaki nya kembali di Bumi serambi Mekkah setelah menjadikan daerah tersebut sebagai kenangan selama 30 tahun yang lalu. Wali Hasan Tiro, begitu sapaan akrab yang kerab terdengar dimasyarakat Aceh, meskipun sudah memilki usia yang lanjut yaitu sekitar 83 tahun masih tampak bugar seperti layaknya usia 30 tahun silam. Sosok yang dikenal tegas dan pemberani itu masih terlihat jelas dimuka nya yang sedikit mulai keriput dimakan masa. Hal itu kami temui ketika beberapa tim dari kami mencoba untuk menghimpun penyambutan kedatangan Wali Nanggroe itu. Berdasarkan beberapa informasi yang diperoleh dari pihak panitia penyambutan, Hasan Tiro tiba di Aceh tepat nya di Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh sekitar pukul sebelas waktu setempat, dan lansung disambut oleh beberapa unsur Pemerintah Aceh serta Pejabat KPA ( eks Kombatan ) yang ada. Usai beberapa ceremonial atau tradisi khusus penyambutan bagi masyarakat Aceh, rombongan Hasan Tiro yang terbang dari Kuala Lumpur ( Malaysia ) dengan dua pesawat charteran khusus lansung bergegas menuju ke Mesjid Raya Baiturrahman. Iring-iringan sekitar dua puluh lima lebih mobil yang dipersiapkan untuk mengangkut rombongan Wali Nanggroe serta Gubernur NAD, seakan membuat setiap ruas jalan yang pada awalnya telah di padati puluhan ribu masyarakat Aceh semakin sempit bagaikan gang kecil yang hanya mampu dilewati satu persatu kendaraan. Dalam agenda yang sebenar nya yang telah kami catat, Wali Nanggroe pertama sekali akan menuju Pendopo Gubernur NAD, dan usai melakukan Peusijuk ( tradisi khusus masyarakat Aceh ) serta makan siang bersama, barulah Hasan Tiro bersama rombongan menuju Mesjid Raya, namun agenda tersebut bergeser jauh dari perkiraan yang telah dipersiapkan. Hasan Tiro dan beberapa rombongan yang sempat terpisah dengan Gubernur terlebih dahulu menuju mesjid raya dan sekaligus melakukan sholat zuhur bersama disana. Bergeser nya agenda tersebut menurut Malik Mahmud ( Mentri GAM ) dalam konfrensi pers dihadapan puluhan wartawan lokal, nasional dan internasional, dipendopo Gubernur NAD karena rasa haru Wali Nanggroe ketika melihat Puluhan ribu masyarakat Aceh yang menyambut gembira kedatangan beliau ke Bumi Serambi mekkah ini serta sedikit nya kesempatan waktu beliau yang belum tersusun secara rapi untuk benar-benar bisa berdiri dihadapan puluhan ribu masyarakat yang datang dari segala penjuru Aceh itu, dan oleh karena itu lah ia lansung menggunakan kesempatan menuju Mesjid Raya untuk bisa bertatap lansung dengan masyarakat yang setelah kian lama merindukan nya.....(to be continue)

No comments: