Showing posts with label Damai. Show all posts
Showing posts with label Damai. Show all posts

Friday, December 26, 2008

Seorang korban salah tangkap saat konflik menghubungi no sentral kami

26 Desember 2008, Jam 16.45 wib kami menerima telepon dari seseorang yg bernama Suhardi (28 tahun), Suhardi atau Nedi (nama panggilan kesehariannya) menanyakan soal bantuan untuk korban salah tangkap saat konflik di Aceh. Dalam perbincangan kami melalui telepon, Nedi mengaku " Tahun 2002 ia bersama temannya Khairul M.Nur ditangkap oleh pihak keamanan " Mereka berdua ditangkap karena diduga sebagai anggota dari GAM ( Gerakan Aceh Merdeka ).

Dan ini dia perbincangan kami bersama Nedi,

Team Geundeurang Damee
Halo Geundeurang Damee selamat sore...bla...bla....bla....

Nedi
Saya Nedi di Bireun mau tanya tentang bantuan untuk korban salah tangkap waktu konflik dulu....

Team Geundeurang Damee
Maaf sebelumnya apakah sudah konsultasi dengan pihak BRA (Badan Reintergrasi Aceh) yg ada di Bireun...

Nedi
Kalau menanyakan sudah sering ke BRA...dan yg terakhir mereka bilang korban konflik yg bisa dapat bantuan cuma korban yg cacat aja....kalau bisa menunjukkan bekas luka tembak baru dikasih bantuan...

Team Geundeurang Damee
Trus pernah enggak didata....

Nedi
Waktu itu ada didata oleh Geuchik....tapi enggak tau didata untuk apa...

Team Geundeurang Damee
Sudah pernah coba tanya ke BRA pusat yg ada di Banda Aceh...

Nedi
Belum....tapi kok beberapa orang yg lain sudah dapat ya.....apakah saya harus membuat proposal...

Team Geundeurang Damee
Sudah coba mananyakan ke BRA yg ada di Bireun untuk proposal...

Nedi
Sudah...tapi banyak hal yg membingungkan..

Team Geundeurang Damee
Maksudnya...seperti apa???

Nedi
Misalnya kita disuruh membawa surat dari orang yg dulu menangkap kita....masa kita harus minta surat ke orang yg manangkap (menculik) kita...


Perbincangan kami bersama Nedi berlangsung selama 15 menit, ia menelpon kami setelah mendengarkan program Geundeurang Damee edisi 19 yg berisi tentang "pemuda dan tingkat pengangguran".

Sedikit melihat kebelakang, sebelumnya Geundeurang Damee sudah pernah mengangkat tentang ini di Edisi 6. Salah satunya Radio Diary yg di produksi oleh Nurmadiah Radio Cindy FM Langsa.

Untuk dengerin radio diary nya klik :
http://www.box.net/index.php?rm=box_mp3_player_run&id=f_235243790&name=Diary%20Bantuan%20Idris_Nurma.mp3&myfiles=1

Sunday, November 30, 2008

Minum Kopi Bareng



Minggu 23 November 2008, akhirnya tim Dari Search For Common Ground Indonesia untuk program Geundeurang Damee kembali mengadakan even off air sebagai bentuk sosialisasi pengenalan program AYRP yang telah berjalan beberapa edisi di 12 Radio mitra yang ada di 8 Kabupaten/ Kota yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam. Even off air tersebut di beri nama Minum Kopi Bareng (MKB), Minum Jus Bareng (MJB) dan juga Fouss Group Discussion (FGD). Perjalanan pertama dari even-even off air itu kami awali dikota Banda Aceh dengan mengambil tempat Favorite sebagian anak muda yang berada dipusat ibu kota Nanggroe Aceh Darussalam yaitu Kedai Kopi Chek Yukee. Meskipun yang hadir hanya 8 orang sebab kondisi cuaca yang tak bersahabat, namun MKB tersebut bisa kita katakan mendapat perhatian yang cukup dari peserta yang hadir.Apa pendapat mereka tentang program Radio yang membicarakan perdamaian, yuk kita telusuri bersama melalu tulisan ini.


  • TENTANG PROGRAM GEUNDEURANG DAMEE
Geundeurang Damee selaku program Radio yang membicarakan perdamaian dari dan untuk oleh kaum muda sedikit banyak nya sudah sangat membantu anak muda di Aceh khusus nya Banda Aceh dalam penampungan suara-suara mereka untuk disampaikan kepada para pengambil kebijakan, ya meskipun hal ini tidak terlihat jelas pada jumlah sms yang mereka kirimkan sebab menurut mereka lebih baik melakukan komunikasi secara lansung dari pada sms yang hanya ditanggapi secara muluk-muluk saja dalam program. Selain menjadi wadah tempat berekspresi menyalurkan suara tentang perdamaian, Geunderang damee juga menjadi sebuah pusat informasi yang berbeda dikalangan kaum muda, dimana mereka kaum muda yang ada di Banda Aceh bisa mengetahui apa yang terjadi dan berkembang di Daerah lain, meskipun informasi nya tidak cukup banyak dan detail. Secara umum, Program Geundeurang Damee Sudah dikatakan cukup baik dalam menyajikan informasi , namun beberapa hal yang masih perlu ditambahkan menurut mereka ialah penyajian informasi mengenai pendidikan dan juga kebudayaan aceh yang semakin luput dikalangan kaum muda.
Program Geundeurang Damee jika dikatakan pendekatannya lebih kepada kaum muda, menurut mereka yang hadir pada Acara Minum Kopi Bareng sore itu , sebaik nya juga melirik waktu yang tepat yaitu yang sesuai dengan jam nya anak muda mendengarkan Radio, misalnya saja pada waktu malam dan pagi hari.

  • PERAN PEMUDA DAN PERDAMAIAN ACEH
3 Tahun sudah era perdamaian berjalan di Nanggroe Aceh Darussalam, namun keterlibatan pemuda masih sangat minim kita temui dilapangan. Apa yang sebenar nya terjadi dengan pemerintah kita selaku pihak pengambil kebijakan?? Kenapa anak muda masih dianggap kaum lemah dalam sebuah proses yang sedang berlansung di Bumi Serambi Mekkah ini, padahal jika kita menyadari mereka adalah tongkat estafet/ penerus dimasa yang akan datang. Beberapa suara yang ditampung oleh team Geundeurang Damee dari kalangan pemuda yang hadir sore itu ialah sebagai berikut :
- Pemerintah dalam hal ini termasuk juga para pengambil kebijakan yang ada, belum memberikan tempat atau wadah kepada generasi muda yang ingin menyalurkan suara-suara kebebasan ( aspirasi/ruang bicara pemuda belum ada), yang ingin berekspresi sesuai dengan skill/keahlian yang dimilki.
-Dalam proses pengambilan keputusan, Pemerintah tidak melibatkan masalah kaum muda untuk diangkat kepermuakaan sehingga tak jarang kaum muda itu disebut sebagai kaum tertindas atas kebijkan dan aturan yang berjalan.
-Proses perdamaian kira nya bukan hanya dinikmati oleh sebagian kaum saja, tapi kami ( kaum muda) juga harus bisa menikmati nya donk, jangan tindas kaum muda dengan menggunakan embel-embel peraturan pemerintah dan kekuatan kelompok sepihak yang dianggap kuat pada masa damai ini.

Rasa damai dan aman adalah keinginan semua pihak, maka sebaiknya segala keputusan dan kebijakan yang terjadi pada masa sekarang tidak lah membeda-beda kan yang mana yang muda, yang mana yang kuat dan juga yang mana yang lemah dan tua. Hiduplah dalam kebersamaan yang saling menghargai, agar masa depan Aceh pun bisa lebih baik dimasa yang akan datang.

Thursday, October 9, 2008

DeBar ( Dengar Bareng ) Geuderang Damee


Beberapa waktu lalu pada bulan suci Ramadahan 1429 H, tim dari Search For common Ground yang tergabung dalam Aceh Youth Radio Programme berpetualang mengelilingi 12 daerah yang ada Di NAD. Kegiatan yang dilakukan oleh tim yang telah dibagi 3 itu antara lain buka puasa bersama, Small Group Discussion dan Debar (dengar Bareng Program Geunderang Dame).
Keanekaragaman pendapat dan juga saran terhadap kemajuan program ini kita dapat kan, bahkan isu-isu tentang perdamaian kerab menjadi bahasan yang gak ada habis nya dengan seluruh para peserta yang ada di masing-masing daerah. Hasil dari keseluruhan jajak pendapat yang telah kami kumpulkan, ternyata para pemuda masih sangat berharap untuk dilibat kan dalam proses perdamaian, sebab menurut mereka pemuda adalah tonggak untuk generasi yang akan meneruskan masa depan Aceh. Jika pada masa perdamaian pemuda masih diabaikan, maka sama saja pihak yang terkait selama ini menghancur kan satu generasi Aceh dimasa yang akan datang. Banyak tutur yang menyatakan, pemuda belum mendapatkan perhatian yang penuh, satu kutipan yang sangat unik yang masih teringat "Kami didengarkan saja tapi tidak pernah dipedulikan sesuai dengan yang mereka dengar" . Mengenai perdamaian dan menyangkut berbagai isu politik, para pemuda juga berpendapat miris yang menyatakan Aceh belum sepenuh dirasakan damai, kata damai hanyalah untuk pihak-pihak tertentu saja bukan bagi kami yang ada di daerah cetus para pemuda. Banyak isu konflik yang bermunculan menurut mereka, apalagi mendekati pesta demokrasi bagi para elit politik yang ada. Mereka hanya berharap, meskipun rasa damai sudah ada jangan ada lagi pertikaian yang memunculkan konflik yang dapat menghancurkan masa depan mereka.